Kaito Kid

Kaito Kid

Kamis, 28 November 2013

Naskah Drama 10 orang pemain

ini adalah contoh naskah drama yang dimainkan oleh 10 orang (6 perempuan dan 4 laki-laki)

Pemain  :
1. Pangeran Kodok (Pangeran Naveen)
2. Putri Floura
3. Raja Damian
4. Ratu  Diana
5. Putri Jasmine
6. Putri Roseline
7. Putri Maurine
8. Raja Charlie
9. Ratu Charlotte
10. Randolf

Putri Cantik dan Pangerang Kodok
(Ketika Kodok Bertasbih)

Disbuah negeri yang jauh, terdapat tempat dimana keindahan sangatlah terasa. Dongeng menjadi nyata…
Kehidupan Kerajaan Nepzka sangatlah damai, sejahtera, dan berbahagia di bawah kepemimpinan Raja Damian. Sang Raja memiliki pangeran kecil bernama Pangeran Naveen dari pernikahannya dengan Ratu Diana. Meskipun Sang Raja sangatlah baik dan bijaksana, namun ada saja yang membencinya.
Rondolf adalah pembantu kepercayaan di istana, namun ia sangat membenci sang raja, ia terobsesi untuk menyingkirkan sang saja dan menikahi Ratu Diana yang cantik jelita. Tetapi sebelum rencana Randof terlaksana, Raja Damian pun menetahuinya lebih dalu dan mengusir Randolf dari istana.
(Adegan 1)
Raja Damian    : “Aku tidak menyangka kau tega berkhianat kepada kerajaan ini. Kau ingin menghancurkan keluargaku, hatimu sangat jahat Randolf! Pergi dari istanaku dan enyahlah kau!!”
Randolf             : “Aku sangat membencimu! Aku tidak terima dengan perlakuanmu yang sangat merendahkanku, tunggu pembalasanku Raja Sombong!” (pergi meninggalkan istana)
Ratu Diana       : “Suamiku, aku takut Randolf merencanakan kejahatan untuk menghancurkan keluarga kita, atau bahkan kerajaan kita”
Raja Damian    : “Tenanglah sayang, kita akan baik-baik saja. Lebih baik kita fokus mengurus rakyat dan yang terpenting pangeran kecil kita yang tampan ini” (membelai rambut Diana)
(Adegan 2)
Sementara itu di hutan gelap Orkands, Randolf merencanakan pembalasan dendamnya. Dia mempelajari buku mantra sakti untuk membelaskan sakit hatinya kepada Raja Damian.
Randolf             : “Tunggu pembalasanku Raja sombong! Mungkin sekarang aku tak berdaya tapi dengan buku mantra yang sakti ini, aku akan menghancurkan keluargamu. Hahaha…” (ketawa jahat)
(Adegan 3 di Istana)
2 bulan telah berlalu, Randolf kembali dating untuk membalaskan dendamnya kepada keluarga Raja damian.
Raja Damian    : “Randolf, bagaimana keadaanmu? Ada keperluan apa kau dating kemari?” (dengan sopan bertanya kepda Randolf)
Ratu Diana       : “Suamiku, aku takut dia berniat jahat. Aku takut ia balas dendam kepada kita” (berbisik kepada Raja Damian)
Raja Damian    : “Tenang sayang tenang, mungkin dia bermaksud baik” (menenangkan sang istri)
Randolf             : “Hahaha… sudahlah raja tak usah kau berbasa basi, aku hanya ingin memberikan hadiah untuk putra kesayanganmu”
Raja Damian    : “Mau apa kamu dengan putraku?”
Randolf             : “Pangeran Naveen ku kutuk kau jadi seekor kodok!” Hahaha… (memantrai pangeran kecil)
Raja Damian    : “Kurang ajar sekali kau Randolf! Penjaga, masukan dia ke penjara!!” (sangat marah)
Randolf             : “Hahaha… dia hanya akan kembali normal setelah ada putrid yang mau menciumnya dan mencintainya dengan tulus! Hahaha…”
(Adegan 4)
Pangeran kecil berubah menjadi seekor kodok, Raja dan Ratu sangat sedih dan terpukul dengan kenyataan ini.
Ratu Diana       : “Oh tuhan… lihatlah anak kita ini suamiku, yang dulu tampan kini berubah menjadi kodok” (menangis haru)
Raja Damian    : “Keterlaluan sekali Randolf ini, dia tega menghancurkan keluarga bahagia kita. Tenang istriku kita cari tabib atau tukang sihir yang sakti untuk menyembuhkan anak kita”
20 tahun berlalu, sang pangeran mulai beranjak dewasa, namun wujudnya belum juga berubah. Sang pangeran duduk di pinggir kolam kerajaan. Pangeran Naveen merantapi nasibnya, ingin dia bercerita kepada ayah dan ibunya namun apa daya dia tak bisa berbicara. Orang tuanya pun tak mengerti apa yang dia katakana. Akhirnya pangeran kabur dari istana, dia berkelana ke hutan. Dia bermaksud menenangkan diri, dia pun ingin orang tuanya tidak terlalu memikirkannya.
(Adegan 5)
Sedangkan di kerajaan lain yaitu Kerajaan Beautyland, para putrid sedang beramain-main. Raja Charlie dan Ratu Charlotte hanya memperhatikan putrid-putrinya dari kejauhan.
(Play lagu)
Putri Floura          : “Ayah, Ibu ikutlah bergabung dengan kami”
Ratu Charlotte     : “Putri kita sudah besar-besar yah” (senyum ke Raja Charlie)
Raja Charlie          : “Iya benar permaisuriku. Tak terasa mereka sudah sebesar ini” (merangkul Ratu)
Ratu Charlotte     : “Kita juga semakin tua, siapa yang kelak menggantikan kita nanti untuk memimpin kerajaan?”
Raja Charlie          : “Lihat Putri kita Floura, dia anak yang baik, jujur, pemberani dan bijaksana. Walaupun dia anak bungsu tapi dia yang paling dewasa pemikirannya dibandingkan kakaknya Jasmine dan Roseline”
Ratu Charlotte     : “Benar juga Rajaku. Dia anak yang pantas memimpin kerajaan ini” (senyum ke Raja)


(Adegan 6)
Putri Jamnime dan Putri Roseline mendengar kabar bahwa Putri Floura telah ditunjuk untuk menjadi Ratu Istana. Keduanya pun iri kepada Putri Foura.
Putri Roseline       : “Aku tidak terima dengan keputusan ayah dan ibu yang memilih Floura menjadi ratu”
Putri Jasmine       : “Aku pun tidak setuju. Aku lebih memilih kau menjadi Ratu atau aku pun bersedia menerima kedudukan itu karea aku anak sulung mereka”
Putri Roseline       : “Betul sekali kakakku, bagaimana kalau kita singkirkan dia?”
Putri Jasmine       : “Caranya bagaimana?”
Putri Roseline       : “Ketik REG (spasi) KOFET (Kodok Ngefet)”
Putri Jasmine       : “Bisakah kau serius?”
Putri Roseline       : “Hehehe… kita buang saja dia ke hutan Orkands”
Putri Jasmine       : “Hahaha.. baiklah kita laksanakan rencana kita besok”
(2 putri ketawa jahat)
(Adegan 7)
Kedua putri yang iri itu pun siap melaksanakan rencana jahatnya.
Putri Roseline       : “Ayo jalan-jalan, Floura ikutlah dengan kami bermain di hutan”
Putri Jasmine       : “Iya Floura, ini adalah musim semi dimana bunga-bunga indah sedang bermekaran”
Putri Floura          : “Tapi perasaanku sedang tidak enak. Lagi pula apa kakak tidak takut tersesat?”
Putri Jasmine       : “Tenang, aku sudah hafal jalannya”
Putri Mourine       : “Alangkah baiknya aku ikut, untuk menjaga Putri Floura sahabatku”
Putri Roseline       : “Baguslah, itu ide hebat”
Para putri meninggalkan kerajaan & berangkat ke hutan tanpa izin terlebih dahulu kepada ayah dan ibu mereka.
(Adegan 8 di hutan)
Putri Jasmine       : “Baiklah Floura, Mourine kalian tunggu disini, aku hendak mengambil air di sungai, jangan kemana-mana sebelum aku kembali”
Putri Mourine       : “Apa kau akan meninggalkan kami?”
Putri Roseline       : “Jangan kawatir kita tak akan lama”
Putri Floura          : “Baiklah, Jangan lama-lama kak”
“Sudahlah Mourine, lagi pula mereka hanya mengambil air”
Putri Mourine       : “Ya sudah lekas kemabali!”
Putri Jasmine dan Putri Roseline meninggalkan Putri Floura dan Putri Mourine di dalam hutan. Mereka berharap Floura tak pernah kembali ke istana. Sementara di hutan Mourine merasakan ada yang tidak beres dengan Putri Jasmine dan Putri Roseline.
(Adegan 9)
Putri Mourine       : “Sudah hampir gelap tapi mereka belum juga kembali. Apa mereka tersesat atau mereka sengaja meninggalkan kita?”
Putri Floura          : “Aku juga berfikir demikian, tapi kita tidak boleh berburuk sangka”
Putri Mourine       : “Tapi aku mulai haus”
Putri Floura          : ”Mari kita cari danau atau sungai, sumber air bersih untuk kita”
Putri Floura dan Putri Mourine menemukan danau bersih lalu mereka mendekat untuk minum dan membasuh wajah mereka. Tanpa sengaja kalung Putri Floura terjatuh ke dalam danau yang jernih namun tidak dangkal.
 Putri Floura         : “Mourine bagaimana ini? Kalung dari ibu terjatuh ke dasar danau?”
Putri Mourine       : “Maafkan aku Putri, aku tidak bisa mengambilnya. Aku pun tidak bisa berenang”
Tiba – tiba ada seekor kodok yang ikut berbicara, dan memotong pembicaraan merek. Dia adalah kodok jelmaan pangeran Naveen
Pangeran               “ Aku bisa mengambilkan kalungmu putri, tapi dengan 1 syarat “
Floura &Mourine  : “ siapa yang bicara itu?” (terkejut dan heran)
Pangeran               :” Hellooo…..disini kale…”
Putri Floura          :”Kodok? Kamukah yang berbicara?”
Putri Maurine       :”kodok ko bisa ngomong? Pake bahasa manusia juga?”
Pangeran               :”oiah, aku juga baru sadar bahasa dan perkataanku bisa kalian mengerti, padahal orang tuaku sendiri tidak memahaminya” (pasang muka bingung)
Putri Floura          :” Ya sudahlah, bagaimana dengan tawaranmu tadi? Kau bisa mengambilkan kalungku? Lalu apa syaratnya?”
Pangeran               :” Aku tidak meminta macam – macam, cukup ajak aku kemanapun kamu pergi, dan jadikan aku sebagai suamimu. Hanya itu syaratnya?”
Putri Floura          :“HAH? Suami? Kau tidak salah bicara?
Putri Maurine       :” kodok tak tau diri! Kamu itu hanya seekor kodok jelek, dank au tau kita ini putri!” (kesal)
Pangeran               :”Iya kalian putri, Putri yang di buang, beda tipis sama putri yang di barter”
Putri Maurine       :” Putri yang ditukar itu judul sinetron yang bener, bukan barter”
Pangeran               :” ah…. Apa bedanya? Ya sudahlah jika kalian tidak mau menerima syarat dariku, aku akan pergi saja”
Putri floura          :” baiklah .. baiklah!aku terima syaratmu”
Putri Maurine       :” tapi putri, liat dia Cuma kodok jelek tak tau diri, aku juga jijik melihatnya!” (berbisik ke Putri Floura)
Putri Flaura          :” aku juga tau, aku hanya ingin membodohinya, lagian dia ini hanya kodok, sedang kita manusia, kita bisa lari meninggalkannya”
Putri Maurine       :” baiklah, aku mengerti” (nyengir jahat)
Putri Floura          :”baiklah kodok, cepat ambilkan kalungku, benda itu pemberian ibu yang sangat berharga untukku. Setelah kalun gku kembali aku akan menikah denganmu!”
Pangeran               :” baiklah ku pegang janjimu, sekarang juga akan ku ambilkan kalungmu!”
Setlah kodok berhasil mngambil kalung Putri Floura yang terjatuh di dasar danau, lalu mengambilkannya ke sang putri, kodok itu pun  ingin menagih janji sang putri. Namun apa yang terjadi, Putri Floura lari dengan kencang bersama sahabatnya Putri Maurice. Mereka meninggalkan kodok yang malang dipinggir danau sendirian.
Sementara itu di Istana Beautyland Raja Charlie dan Ratu Charlotte sangat khawatir dengan nasib putri bungsu dan sahabatnya.
(Adegan 10)
Ratu Charlotte  terus menangis dan hanya bisa mengadu kepada suaminya Raja Charline
Putri Jasmine       :” Ayah, Ibu maafkan kami” (acting nangis)
Ratu Charlotte     :” Ada apa anakku? Mengapa kau menangis?”
Putri Roseline       :” Floura dan Maurine bu…….” (nangisnya perez juga)
Raja Charlie          :” ada apa dengan mereka?”
Putri Jasmine       :”mereka hilang di hutan!”
Ratu Charlotte     :” bagaimana bisa?” ( muka shock)
Putri Rosaline       :” mereka memaksa pergi terlalu jauh ke dalam hutan, kita sudah mengingatkan mereka untuk tidak kesana, tapi mereka tidak amu mendengar”
Putri Jasmine       :”mereka membangkang, keras kepala!”
Ratu Charlotte     :” apa benar yang kalian katakana itu?”
Jasmine & Roseline (menganggukan kepala)
Ratu Charlotte     :” bagaimana ini?” (Nengok ke Raja sambil nangis)
Raja Charlie          :” tanang sayang jangan panic, kita tau Putri bungsu kita adalah gadis cerdas, kita tunggu saja sampai besok, kalau dia belum juga kembali biar prajurit kita yang mencarinya” (mengusap punggung Ratu)
Ratu Charlotte     :” tapi aku khawatir”
Raja Charlie          :” tenang sayang tenang…..” (membelai rambut Ratu)
 (Adegan 11) Di hutan
Putri Floura          :” tunggu sebentar” (berhenti lari)
Putri Maurine       :” Ada apa lagi Putri?”
Putri Flaura          :”aku tidak tega dengan kodok itu, apa kita tidak kelewatan?”
Putri Maurine       :”kelewatan bagaimana?”
 Putri Flaura         :” Dia menolongku dengan mengambilkan kalung pemberian ibu yang jatuh di danau, harusnya kita berterima kasih, bukan malah pergi mengingkari janji, itu bukan sikap yang baik bagi seorang putri”
Putri Maurine       :” Tapi dia Cuma kodok, ingat apa yang dia inginkan? Menikahimu putri! Apa kau tak merasa jijik?”
Putri Flaura          :” aku memang jijik, tapi janji adalah hutang”
Putri Maurine       :”baiklah, kita kembali ke danau dan penuhi janji kita kepadanya”
Sementara di pinggir danau, kodok jelmaan pangeran Naveen sedang duduk, menangis haru dengan nasib yang sangat malang. Dia berdoa dan terus bertasbih, mengharap kesabaran diberikan untuknya, Dia tau ALLAH tidak tidur.
Putri Flaura          :” kodok, maafin aku yah, harusnya aku tidak berlari meninggalnkanmu”
Putri Maurine       :”aku juga minta maaf ya kodok”
Putri Flaura          :”aku berhutang kepadamu, mari kita menikah untuk membayarkan hutangku”
Pangeran               :” benarkah itu putri? Kau mau menikah denganku?”(muka senang)
Putri Flaura          :” tentu saja, karena aku telah berjanji kepadamu dan harus aku tepati”
Putri Maurine       :” ekhem….. maaf kodok, hanya saja kita ini seorang putri yang tersesat tidak mungkin kalian menika, sedang orang tua putri tidak mengetahuinya”
Pangeran               :” baiklah, akan aku antar kalian ke istana lalu aku dan putri menikah di sana”
Putri Flaura          :”setuju, lalu siapakan namamu kodok ?”
Pangeran               :”aku Naven, siapa nama calon istriku yang cantik ini?
Putri Flaura          :”aku Floura, rupanya kau pandai juga menggoda wanita” (ketawa kecil)
Putri Maurine       :” ekhem…ekhem… lebih baik kita pulang sekarang, sebelum malam tiba?”
Pangeran               :” baiklah, mari  ikut aku, kita keluar dari hutan ini” ( pergi bareng 2 putri)
Putri Flaura          :” udah jangan nangis lagi yah….”
Sesampainya di istana
Raja Charlie          :”itu putri kita< Floura dan sahabatnya Maurine”
Ratu Charlotte     “ benar itu mereka!” (pegang tanga  raja lalu tersenyum)
Jasmine & Rosaline :” mengapa mereka selamat “ ( berbisik)
Putri Flaura          :”Ayah, Ibu..” (memeluk Ratu)
Ratu Charlotte     :” anakku Floura… kemana saja kalian?” (meluk Floura dan Maurine)
Putri Maurine       :” maaf ratu, kita berdua ditinggalkan mereka!” (menunjuk kearah putri Jasmine dan Rosaline)
Ratu Charlotte     :” apa benar Jasmine, Rosaline?”
Jasmine & Rosaline :” maafkan kami bu… maafkan kami” (berlutut sambil nangis)
Raja Charlie          :” ya sudahlah, lebih baik kalian minta maaf kepada kepada Floura dan Maurine”
Ratu Charlotte     :” Bangunlah anakku, segera minta maaf ke adikmu!”
Putri Jasmine       :”maafkan kita berdua…”
Putri Rosaline       :” Kita iri kepadamu Floura, karena kau mendapat tahta kerajaan ini”
Putri Jasmine       :” maafkan aku juga Maurine telah membawamu ke masalah ini “
Putri Roseline       :” aku juga minta maaf, aku takut kamu membongkar semua rencana kita, makannya kita membuangmu juga.”
Raja Charlie          :” ngomong – ngomong apa yang kau bawa Floura?”
Ratu Charlotte     :” kodok itu mau kau apakan?”
Putri Maurine       :” biar aku yang menceritakannya di belakang, mari…” (pergi keluar mengajak yang lain”
Pangeran               :” putri, aku juga merindukan kerajaanku”
Putri Floura          :”kau punya istana?” (kaget)
Pangeran               :” aku akan menunjukan semuannya disana, lebih baik keluargamu ikut aku kesana, kita menikah di istanaku”
Putri Floura          :” baiklah bila itu maumu…” (senyum)
(adegan 12) Kerajaan Nepzka
Ratu Diana            :” 3 bulan anak kita menghilang tanpa kabar”
Raja Damian         :” mungkin dia bosan dengan kehidupan istana”
Ratu Diana            :” aku khawatir padanya……” (nangis)
Raja Damian         :” (ngusap punggung Ratu, belai rambutnya)
Beberapa saat kemudian
Pangeran               :” ayah, ibu…”
Raja Damian dan Ratu Diana :” putraku…” (peluk kodok)
Raja Damian         :” kalian ini siapa?”
Pangeran               :”akan aku ceritakan nanti, Dimana Randolf? Aku ingin dia bebas dari penjara!”
Raja Damian         :” apa aku becanda?”
Pangeran               :” aku serius!! Lihat putri cantik itu! Dia akan menikah denganku mala mini juga, semua ini berkat Randolf”
Putri Floura          :” aku Floura, ini ayah, ibu, sahabat dan kedua kakakku”
Raja Damian         :” aku Raja Damian dan ini istriku tercintaku Ratu Diana”
Rendolf                 :” apa pangeran sudah menemukan cintanya?”
Pangeran               :”itu calon istriku, terima kasih Rendolf!”
Akhirnya PutriFloura menikah dengan Pangeran Naveen, dan yang terjadi sangatlah mengejutkan
Putri Floura          :” (cium kodok)
“kok kodoknya tambah gede!” (selingan)
Pangeran               :” ini wujud asliku, setelah mendapat ciuman dari gadis yang mencintaiku dengan tulus”


contoh pengumuman

berikut ini merupakan contoh pengumuman yang ada di sekolah
PENGUMUMAN

Diberitahukan kepada seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Palimanan, bahwa kunjungan ke “Yogyakarta” akan dilaksanakan pada :
Hari, Tanggal              : Sabtu, 19 November 2013
Waktu Berkumpul    : Pukul 21.00 WIB
Tempat berkumpul   : Di Aula Pertemuan SMPN 1 Palimanan
Siswa  yang berminat mengikuti kegiatan ini dapat mendaftarkan diri kepada ketua panitia. Informasi lebih lanjut hubungi Humas OSIS SMP Negeri 1 Palimanan.

Palimanan, 11 November 2013
Ketua Panitia
Ttd

Yunita Sari

Sabtu, 02 November 2013

Makalah Imperialisme Portugis

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kekayaan alam yang dimiliki oleh suatu Negara tidak selamanya  membawa  berkah. Kekayaan alam yang dimiliki bangsa indonesia mampu menjadi daya tarik bagi orang-orang eropa dan bangsa jepang. Bangsa spanyol,Portugis,Inggris,Belanda mulai berdatangan ke Indonesia disusul oleh bangsa jepang. Tujuan kedatangan mereka ada 3,yaitu Glory, Gold ,dan Gospel. Semula mereka hanya tertarik watak mengambil rempah-rempah saja, tetapi kemudian berkembang untuk menguasai dan sploitasi seluruh SDA dan SDM yang dimiliki Indonesia. Sumber daya manusia digunakan untuk memenuhi tenaga kerja murah. Eksploitasi SDA dan SDM tersebut mampu mengisi kas keuangan mereka yang kosong.
Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia telah membawa dampak yang sangat besar bagi Indonesia. Pada awalnya, kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia adalah untuk berdagang, tetapi lambat laun mereka kemudian menguasai wilayah Indonesia untuk dijarah kekayaan alamnya sebagai modal pembangunan negara mereka.
Kolonialisme dan imperialisme yang terjadi di Indonesia sejak awal abad ke- 18 telah menjadikan Indonesia mengalami kesengsaraan, yaitu dengan dijadikannya Indonesia sebagai negara terjajah berada di bawah kekuasaan bangsa-bangsa Eropa.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud Imperialisme?
2.      Bagaimana awal kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia?
3.      Apa yang tujuan kedatangan Portugis ke Indonesia?
4.      Bagaimana Imperialisme yang di lakukan Portugis terhadap Indonesia?
5.      Bagaimana perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia terhadap Portugis?
6.      Apa pengaruh kedatangan bangsa Portugis di Indonesia?




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Imperialisme
Imperialisme berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera.  Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah.
Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri.

B.     Awal Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Portugis mencapai India pada tahun 1498 dengan melalui jalur pantai Barat Afrika dan melewati Tanjung Pengharapan yang terletak di selatan benua Afrika. Tujuan Portugis adalah menguasai daerah-daerah penghasil rempah-rempah, sehingga Portugis tidak segan-segan menyerang dan menaklukkan kota-kota pelabuhan yang tidak mau tunduk.
Setelah menaklukkan dan mendirikan kantor dagang di Goa India, Portugis melanjutkan ekspedisinya yang berhasil merebut Malaka pada tahun 1511 dan Maluku tahun 1512. Portugis mendirikan benteng-benteng untuk mempertahankan kekuasaan di daerah-daerah yang sudah didudukinya. Daerah-dareah tersebut kemudian dijadikan sebagai bagian kerajaan Portugis yang berada di seberang lautan yang menandai dilaksanakannya politik imperialisme.
Pertemuan antara Portugis dengan orang Indonesia sudah terjadi sejak Portugis menguasai Goa, India. Ketika Portugis menyerang Malaka, keadaan di Malaka tidak siap untuk melawan serangan Portugis. Ketidaksiapan dalam menghadapi serangan Portugis dikarena faktor kekuatan militer dan persenjataan yang tidak seimbang.
Penguasaan terhadap Maluku terjadi ketika sedang adanya persaingan antara kerajaan Ternate dan Tidore. Dalam hal ini Ternate meminta bantuan kepada Portugis untuk membantu mendirikan benteng pertahanan. Portugis memanfaatkan dengan baik situasi ini dengan memberikan bantuan kepada Ternate dengan meminta imbalan hak monopoli rempah-rempah.

C.    Tujuan Kedatangan Bangsa Portugis
Secara umum, kedatangan bangsa Portugis dan Bangsa Eropa lainnya ke Asia termasuk ke Indonesia dilandasi keinginan mereka untuk berdagang, menyalurkan jiwa penjelajah, dan menyebarkan agama
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Eropa termasuk Portugis ke Indonesia adalah 3G yaitu:
1.      Gold yaitu untuk mencari emas atau kekayaan
2.      Grory yaitu untuk mencari kejayaan atau kekuasaan
3.      Gospel yaitu untuk menyebarkan agama Kristen.


D.    Imperialisme Portugis di Indonesia
Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan dalam tahun 1512, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia, dan mencoba untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga dan untuk memperluas usaha misionaris Katolik Roma. Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama dari Kerajaan Sunda.
Pada awal abad ke-16, pelabuhan-pelabuhan perdagangan penting di pantai utara Pulau Jawa sudah dikuasai oleh Kesultanan Demak, termasuk dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Cirebon. Khawatir peran pelabuhan Sunda Kelapa semakin lemah, raja Sunda, Sri Baduga (Prabu Siliwangi) mencari bantuan untuk menjamin kelangsungan pelabuhan utama kerajaannya itu. Pilihan jatuh ke Portugis, penguasa Malaka. Dengan demikian, pada tahun 1512 dan 1521, Sri Baduga mengutus putra mahkota, Surawisesa, ke Malaka untuk meminta Portugis menandatangani perjanjian dagang, terutama lada, serta memberi hak membangun benteng di Sunda Kelapa.
Pada tahun 1522, pihak Portugis siap membentuk koalisi dengan Sunda untuk memperoleh akses perdagangan lada yang menguntungkan. Tahun tersebut bertepatan dengan diselesaikan penjelajahan dunia oleh Magellan.
Komandan benteng Malaka pada saat itu adalah Jorge de Albuquerque. Tahun itu pula dia mengirim sebuah kapal, São Sebastião, di bawah komandan Kapten Enrique Leme, ke Sunda Kalapa disertai dengan barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada raja Sunda. Dua sumber tertulis menggambarkan akhir dari perjanjian tersebut secara terperinci. Yang pertama adalah dokumen asli Portugis yang berasal dari tahun 1522 yang berisi naskah perjanjian dan tandatangan para saksi, dan yang kedua adalah laporan kejadian yang disampaikan oleh João de Barros dalam bukunya "Da Asia", yang dicetak tidak lama sebelum tahun 1777/78.
Menurut sumber-sumber sejarah ini, raja Sunda menyambut hangat kedatangan orang Portugis. Saat itu Prabu Surawisesa telah naik tahta menggantikan ayahandanya dan Barros memanggilnya "raja Samio". Raja Sunda sepakat dengan perjanjian persahabatan dengan raja Portugal dan memutuskan untuk memberikan tanah di mulut Ciliwung sebagai tempat berlabuh kapal-kapal Portugis. Selain itu, raja Sunda berjanji jika pembangunan benteng sudah dimulai maka beliau akan menyumbangkan seribu karung lada kepada Portugis. Dokumen kontrak tersebut dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal; keduanya ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 1522.
Pada dokumen perjanjian, saksi dari Kerajaan Sunda adalah Padam Tumungo, Samgydepaty, e outre Benegar e easy o xabandar, maksudnya adalah "Yang Dipertuan Tumenggung, Sang Adipati, Bendahara dan Syahbandar Sunda Kelapa". Saksi dari pihak Portugis, seperti dilaporkan sejarawan Porto bernama João de Barros, ada delapan orang. Saksi dari Kerajaan Sunda tidak menandatangani dokumen, mereka melegalisasinya dengan adat istiadat melalui "selamatan". Sekarang, satu salinan perjanjian ini tersimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
Pada hari penandatangan perjanjian tersebut, beberapa bangsawan Kerajaan Sunda bersama Enrique Leme dan rombongannya pergi ke tanah yang akan menjadi tempat benteng pertahanan di mulut Ci Liwung. Mereka mendirikan prasasti, yang disebut Luso-Sundanese padrão, di daerah yang sekarang menjadi Kelurahan Tugu di Jakarta Utara. Adalah merupakan kebiasaan bangsa Portugis untuk mendirikan padrao saat mereka menemukan tanah baru. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Portugis gagal untuk memenuhi janjinya untuk kembali ke Sunda Kalapa pada tahun berikutnya untuk membangun benteng dikarenakan adanya masalah di Goa/India.
 Perjanjian inilah yang memicu serangan tentara Kesultanan Demak ke Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan berhasil mengusir orang Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Tanggal ini di kemudian hari dijadikan hari berdirinya Jakarta.
Gagal menguasai pulau Jawa, bangsa Portugis mengalihkan perhatian ke arah timur yaitu ke Maluku. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan para pemimpin lokal, bangsa Portugis mendirikan pelabuhan dagang, benteng, dan misi-misi di Indonesia bagian timur termasuk pulau-pulau Ternate, Ambon, dan Solor. Namun demikian, minat kegiatan misionaris bangsa Portugis terjadi pada pertengahan abad ke-16, setelah usaha penaklukan militer di kepulauan ini berhenti dan minat mereka beralih kepada Jepang, Makao dan Cina; serta gula di Brazil.
Kehadiran Portugis di Indonesia terbatas pada Solor, Flores dan Timor Portugis setelah mereka mengalami kekalahan dalam tahun 1575 di Ternate, dan setelah penaklukan Belanda atas Ambon, Maluku Utara dan Banda. Pengaruh Portugis terhadap budaya Indonesia relatif kecil: sejumlah nama marga Portugis pada masyarakat keturunan Portugis di Tugu, Jakarta Utara, musik keroncong, dan nama keluarga di Indonesia bagian timur seperti da Costa, Dias, de Fretes, Gonsalves, Queljo, dll. Dalam bahasa Indonesia juga terdapat sejumlah kata pinjaman dari bahasa Portugis, seperti sinyo, nona, kemeja, jendela, sabun, keju, dll.

E.     Perlawanan Rakyat Terhadap Portugis
Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis 1511, maka terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dengan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan, maka terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis. Perlawanan tersebut antara lain:

1) Perlawanan di Aceh terhadap Portugis
Sejak Portugis dapat menguasai Malaka, Kerajaan Aceh merupakan saingan terberat dalam dunia perdagangan. Para pedagang muslim segera mengalihkan kegiatan perdagangannya ke Aceh Darussalam. Keadaan ini tentu saja sangat merugikan Portugis secara ekonomis, karena Aceh kemudian tumbuh menjadi kerajaan dagang yang sangat maju. Melihat kemajuan Aceh ini, Portugis selalu berusaha menghancurkannya, tetapi selalu menemui kegagalan. Keberhasilan Aceh untuk memperhatankan diri dari ancaman Portugis disebabkan:
a.       Aceh berhasil bersekutu dengan Turki, Persia, dan India.
b.      Aceh memperoleh bantuan kapal, prajurit, dan makanan dari pedagang muslim di Pulau Jawa.
c.       Kapal Aceh dilengkapi persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh.
Di antara raja-raja Kerajaan Aceh yang melakukan perlawanan adalah:
1)      Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528)
Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis
2)       Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568)
Berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.
3)      Sultan Iskandar Muda (1607–1636)
Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka. Usaha-usaha Aceh Darussalam untuk mempertahankan diri dari ancaman Portugis antara lain:
a)      Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India),
b)      Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari beberapa pedagang muslim di Jawa,
c)      kapal-kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh,
d)     meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Demak dan Makassar.
Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus tetapi sama-sama tidak berhasil mengalahkan, sampai akhirnya Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641. VOC bermaksud membuat Malaka menjadi pelabuhan yang ramai dan ingin menghidupkan kembali kegiatan perdagangan seperti yang pernah dialami Malaka sebelum kedatangan Portugis dan VOC.
Kemunduran Aceh mulai terlihat setelah Iskandar Muda wafat dan penggantinya adalah Sultan Iskandar Thani (1636–1841). Pada saat Iskandar Thani memimpin Aceh masih dapat mempertahankan kebesarannya. Tetapi setelah Aceh dipimpin oleh Sultan Safiatuddin 91641–1675) Aceh tidak dapat berbuat banyak mempertahankan kebesarannya.

2) Ternate melawan Portugis
Pada awalnya Portugis diterima dengan baik oleh raja setempat dan diijinkan mendirikan benteng, namun lama-kelamaan, rakyat Ternate mengadakan perlawanan.
Perlawanan ini terjadi karena sebab-sebab berikut ini:
a.       Portugis melakukan monopoli perdagangan.
b.      Portugis ikut campur tangan dalam pemerintahan.
c.       Portugis ingin menyebarkan agama Katholik, yang berarti bertentangan dengan agama yang telah dianut oleh rakyat Ternate.
d.      Portugis membenci pemeluk agama Islam karena tidak sepaham dengan mereka.
e.       Portugis sewenang-wenang terhadap rakyat.
f.       Keserakahan dan kesombongan bangsa Portugis.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka kehendak Portugis ditolak oleh raja Ternate. Rakyat Ternate dipimpin oleh Sultan Hairun bersatu dengan Tidore melawan Portugis, sehingga Portugis dapat didesak. Pada waktu terdesak, Portugis mendatangkan bantuan dari Malaka dipimpin oleh Antoni Galvo, sehingga Portugis mampu bertahan di Maluku.
Pada tahun 1565, rakyat Ternate bangkit kembali di bawah pimpinan Sultan Hairun. Portugis berusaha menangkap Sultan Hairun, namun rakyat bangkit untuk melawan Portugis dan berhasil membebaskan Sultan Hairun dan tawanan lainnya. Akan tetapi Portugis melakukan tindakan licik dengan mengajak Sultan Hairun berunding. Dalam perundingan, Sultan Hairun ditangkap dan dibunuh. Perlawanan rakyat Ternate dilanjutkan di bawah pimpinan Sultan Baabullah (putera Sultan Hairun). Pada tahun 1574 benteng Portugis dapat direbut, kemudian Portugis menyingkir ke Hitu dan akhirnya menguasai dan menetap di Timor-Timur sampai Tahun 1975.

3) Perlawanan Kerajaan Demak
Untuk menyingkirkan Portugis dari Malaka, Pangeran Sabrang Lor atau Dipati Unusmenghimpun dan mengirimkan pasukan dari Jawa,Makasar,Lampung dan bekerjasama dengan kerajaan Aceh untuk merebut pelabuhan Malaka namun gagal karena kalah persenjataan bahkan Dipati Unus tertembak namun masih selamat sampai di Jawa. Untuk menghalangi kekuasaan Portugis atas Jawa pengganti Dipati Unus yaitu Sultan Trenggonomemperluas kekuasaan ke Jawa Barat dan Jawa Timur.Tetapi Pasuruan dan Blambangan tidak berhasil ditaklukkan.

F.     Pengaruh Kedatangan Portugis ke Indonesia
Zaman kekuasaan colonial Portugis yang berlangsung dari tahun 1511-1641 di wilayah Indonesia meninggalkan bekas-bekasnya di dalam kebudayaan Indonesia saat ini. Peninggalan-peninggalan zaman kolonial Portugis baik yang berupa yang berupa kebudayaan rohani maupun jasmani masih dapat kita saksikan hingga sekarang.
Semboyan dari penjelajahan bangsa Portugis, yaitu berusaha untuk menyebarkan agama Katolik pada daerah-daerah yang dikuasainya. Fransiscus Xaverius, seorang misionaris, telah meyebarluaskan agama Katolik di Ambon. Banyak orang Ambon yang akhirnya memeluk agama Katolik dan terlihat dari nama-namanya yang meniru nama-nama bangsa Portugis seperti, De Pereira, De Fretes, Lopies, De Quelju, Diaz, dan sebagainya.
Benda-benda peninggalan bangsa Portugis kemudian dianggap keramat oleh bangsa Indonesia seperti meriam-meriam yang terkenal dengan nama Nyai Setomi di Solo, Si Jagur di Jakarta, Ki Amuk di Banten dan sebagainya. Khusus meriam Si Jagur yang terdapat di Jakarta dianggap sebagai alat perantara kekuatan gaib untuk mendapatkan anak.
Pengaruh lainnya seperti bahasa Portugis yang turut memperkaya jumlah kata-kata dalam bahasa Indonesia, seperti kata San Domingo (Tuhan yang keramat), gereja, mentega, mona (dari kata madona), sinyo (dari kata signor) dan sebagainya. Adapun seni musik yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah seni musik keroncong yang berasal dari seni musik Portugis. Keroncong berbahasa Portugis yang pernah terkenal di Indonesia adalah keroncong Morisco.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa negeri kita Indonesia tecinta ini dulu sampai sekarang memang sangat kaya baik SDA (Sumber Daya Alam) maupun SDM (sumber Daya Manusia). Hal ini menyebabkan bangsa-bangsa dari Eropa dan dari Jepang tertarik untuk dating berdagang yang berujung pada penjajahan dimana penjajahan ini memberikan dampak yang ekstra buruk bagi bangsa kita.adapun bangsa Eropa yang pernah menjajahan Indonesia yaitu portugis, spanyol,Inggris, dan Belanda serta dari Asia Timur yaitu Jepang yang seharusnya pada sat itu menjaga dan melindungi kita sebagai sebenua Asia bukannya menyiksa dan menginjak-injak bangsa ini bagaikan sampah yang tiada artinya. Namun penderitaan itu akhirnya terbalaskan dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

B.     Saran
Sebagai warga Negara Indonesia dan penerus bangsa, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga nilai luhur-luhur bangsa, mengambil nilai-nilai yang dapat dipetik dari para pahlawan, seperti nilai rela berkorban, semangat berjuang dan rasa solidaritas yang tinggi. Jangan sampai bangsa kita ini dijajah untuk kesekian kalinya.




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala kebesaran dan limpah nikmat yang diberikan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaika  makalah tentang “Imperialisme Portugis”.
Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai Imperialisme yang dilakukan Portugis terhadap Indonesia.
Dalam penulisan makalah ini, berbagai hambatan telah kami alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini tentu saja bukan karena kemampuan kami semata-mata. Namun karena adanya dukungan dan bantuan dari pihak-pihak yang terkait. Saya juga berterima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kerkurangan karena pengetahuan dan pengalaman kami masih sangat terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak agar makalah ini lebih baik, dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.



Palimanan,   Oktober 2013

Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................       i
DAFTAR ISI .....................................................................................................................      ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ............................................................................................................      1
B.     Rumusan Masalah ........................................................................................................      1
C.     Tujuan ..........................................................................................................................      1
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Imperalisme ...............................................................................................      2
B.     Awal Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia .......................................................      2
C.     Tujuan Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia .....................................................      3
D.    Imperialisme Portugis di Indonesia .............................................................................      4
E.     Perlawanan Raywat Terhadap Portugis .......................................................................      6
F.      Pengaruh Kedatangan Portugis ke Indonesia ..............................................................      8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................................    10
B.     Saran........................................................................................................................    10