Kaito Kid

Kaito Kid

Kamis, 28 November 2013

Naskah Drama 10 orang pemain

ini adalah contoh naskah drama yang dimainkan oleh 10 orang (6 perempuan dan 4 laki-laki)

Pemain  :
1. Pangeran Kodok (Pangeran Naveen)
2. Putri Floura
3. Raja Damian
4. Ratu  Diana
5. Putri Jasmine
6. Putri Roseline
7. Putri Maurine
8. Raja Charlie
9. Ratu Charlotte
10. Randolf

Putri Cantik dan Pangerang Kodok
(Ketika Kodok Bertasbih)

Disbuah negeri yang jauh, terdapat tempat dimana keindahan sangatlah terasa. Dongeng menjadi nyata…
Kehidupan Kerajaan Nepzka sangatlah damai, sejahtera, dan berbahagia di bawah kepemimpinan Raja Damian. Sang Raja memiliki pangeran kecil bernama Pangeran Naveen dari pernikahannya dengan Ratu Diana. Meskipun Sang Raja sangatlah baik dan bijaksana, namun ada saja yang membencinya.
Rondolf adalah pembantu kepercayaan di istana, namun ia sangat membenci sang raja, ia terobsesi untuk menyingkirkan sang saja dan menikahi Ratu Diana yang cantik jelita. Tetapi sebelum rencana Randof terlaksana, Raja Damian pun menetahuinya lebih dalu dan mengusir Randolf dari istana.
(Adegan 1)
Raja Damian    : “Aku tidak menyangka kau tega berkhianat kepada kerajaan ini. Kau ingin menghancurkan keluargaku, hatimu sangat jahat Randolf! Pergi dari istanaku dan enyahlah kau!!”
Randolf             : “Aku sangat membencimu! Aku tidak terima dengan perlakuanmu yang sangat merendahkanku, tunggu pembalasanku Raja Sombong!” (pergi meninggalkan istana)
Ratu Diana       : “Suamiku, aku takut Randolf merencanakan kejahatan untuk menghancurkan keluarga kita, atau bahkan kerajaan kita”
Raja Damian    : “Tenanglah sayang, kita akan baik-baik saja. Lebih baik kita fokus mengurus rakyat dan yang terpenting pangeran kecil kita yang tampan ini” (membelai rambut Diana)
(Adegan 2)
Sementara itu di hutan gelap Orkands, Randolf merencanakan pembalasan dendamnya. Dia mempelajari buku mantra sakti untuk membelaskan sakit hatinya kepada Raja Damian.
Randolf             : “Tunggu pembalasanku Raja sombong! Mungkin sekarang aku tak berdaya tapi dengan buku mantra yang sakti ini, aku akan menghancurkan keluargamu. Hahaha…” (ketawa jahat)
(Adegan 3 di Istana)
2 bulan telah berlalu, Randolf kembali dating untuk membalaskan dendamnya kepada keluarga Raja damian.
Raja Damian    : “Randolf, bagaimana keadaanmu? Ada keperluan apa kau dating kemari?” (dengan sopan bertanya kepda Randolf)
Ratu Diana       : “Suamiku, aku takut dia berniat jahat. Aku takut ia balas dendam kepada kita” (berbisik kepada Raja Damian)
Raja Damian    : “Tenang sayang tenang, mungkin dia bermaksud baik” (menenangkan sang istri)
Randolf             : “Hahaha… sudahlah raja tak usah kau berbasa basi, aku hanya ingin memberikan hadiah untuk putra kesayanganmu”
Raja Damian    : “Mau apa kamu dengan putraku?”
Randolf             : “Pangeran Naveen ku kutuk kau jadi seekor kodok!” Hahaha… (memantrai pangeran kecil)
Raja Damian    : “Kurang ajar sekali kau Randolf! Penjaga, masukan dia ke penjara!!” (sangat marah)
Randolf             : “Hahaha… dia hanya akan kembali normal setelah ada putrid yang mau menciumnya dan mencintainya dengan tulus! Hahaha…”
(Adegan 4)
Pangeran kecil berubah menjadi seekor kodok, Raja dan Ratu sangat sedih dan terpukul dengan kenyataan ini.
Ratu Diana       : “Oh tuhan… lihatlah anak kita ini suamiku, yang dulu tampan kini berubah menjadi kodok” (menangis haru)
Raja Damian    : “Keterlaluan sekali Randolf ini, dia tega menghancurkan keluarga bahagia kita. Tenang istriku kita cari tabib atau tukang sihir yang sakti untuk menyembuhkan anak kita”
20 tahun berlalu, sang pangeran mulai beranjak dewasa, namun wujudnya belum juga berubah. Sang pangeran duduk di pinggir kolam kerajaan. Pangeran Naveen merantapi nasibnya, ingin dia bercerita kepada ayah dan ibunya namun apa daya dia tak bisa berbicara. Orang tuanya pun tak mengerti apa yang dia katakana. Akhirnya pangeran kabur dari istana, dia berkelana ke hutan. Dia bermaksud menenangkan diri, dia pun ingin orang tuanya tidak terlalu memikirkannya.
(Adegan 5)
Sedangkan di kerajaan lain yaitu Kerajaan Beautyland, para putrid sedang beramain-main. Raja Charlie dan Ratu Charlotte hanya memperhatikan putrid-putrinya dari kejauhan.
(Play lagu)
Putri Floura          : “Ayah, Ibu ikutlah bergabung dengan kami”
Ratu Charlotte     : “Putri kita sudah besar-besar yah” (senyum ke Raja Charlie)
Raja Charlie          : “Iya benar permaisuriku. Tak terasa mereka sudah sebesar ini” (merangkul Ratu)
Ratu Charlotte     : “Kita juga semakin tua, siapa yang kelak menggantikan kita nanti untuk memimpin kerajaan?”
Raja Charlie          : “Lihat Putri kita Floura, dia anak yang baik, jujur, pemberani dan bijaksana. Walaupun dia anak bungsu tapi dia yang paling dewasa pemikirannya dibandingkan kakaknya Jasmine dan Roseline”
Ratu Charlotte     : “Benar juga Rajaku. Dia anak yang pantas memimpin kerajaan ini” (senyum ke Raja)


(Adegan 6)
Putri Jamnime dan Putri Roseline mendengar kabar bahwa Putri Floura telah ditunjuk untuk menjadi Ratu Istana. Keduanya pun iri kepada Putri Foura.
Putri Roseline       : “Aku tidak terima dengan keputusan ayah dan ibu yang memilih Floura menjadi ratu”
Putri Jasmine       : “Aku pun tidak setuju. Aku lebih memilih kau menjadi Ratu atau aku pun bersedia menerima kedudukan itu karea aku anak sulung mereka”
Putri Roseline       : “Betul sekali kakakku, bagaimana kalau kita singkirkan dia?”
Putri Jasmine       : “Caranya bagaimana?”
Putri Roseline       : “Ketik REG (spasi) KOFET (Kodok Ngefet)”
Putri Jasmine       : “Bisakah kau serius?”
Putri Roseline       : “Hehehe… kita buang saja dia ke hutan Orkands”
Putri Jasmine       : “Hahaha.. baiklah kita laksanakan rencana kita besok”
(2 putri ketawa jahat)
(Adegan 7)
Kedua putri yang iri itu pun siap melaksanakan rencana jahatnya.
Putri Roseline       : “Ayo jalan-jalan, Floura ikutlah dengan kami bermain di hutan”
Putri Jasmine       : “Iya Floura, ini adalah musim semi dimana bunga-bunga indah sedang bermekaran”
Putri Floura          : “Tapi perasaanku sedang tidak enak. Lagi pula apa kakak tidak takut tersesat?”
Putri Jasmine       : “Tenang, aku sudah hafal jalannya”
Putri Mourine       : “Alangkah baiknya aku ikut, untuk menjaga Putri Floura sahabatku”
Putri Roseline       : “Baguslah, itu ide hebat”
Para putri meninggalkan kerajaan & berangkat ke hutan tanpa izin terlebih dahulu kepada ayah dan ibu mereka.
(Adegan 8 di hutan)
Putri Jasmine       : “Baiklah Floura, Mourine kalian tunggu disini, aku hendak mengambil air di sungai, jangan kemana-mana sebelum aku kembali”
Putri Mourine       : “Apa kau akan meninggalkan kami?”
Putri Roseline       : “Jangan kawatir kita tak akan lama”
Putri Floura          : “Baiklah, Jangan lama-lama kak”
“Sudahlah Mourine, lagi pula mereka hanya mengambil air”
Putri Mourine       : “Ya sudah lekas kemabali!”
Putri Jasmine dan Putri Roseline meninggalkan Putri Floura dan Putri Mourine di dalam hutan. Mereka berharap Floura tak pernah kembali ke istana. Sementara di hutan Mourine merasakan ada yang tidak beres dengan Putri Jasmine dan Putri Roseline.
(Adegan 9)
Putri Mourine       : “Sudah hampir gelap tapi mereka belum juga kembali. Apa mereka tersesat atau mereka sengaja meninggalkan kita?”
Putri Floura          : “Aku juga berfikir demikian, tapi kita tidak boleh berburuk sangka”
Putri Mourine       : “Tapi aku mulai haus”
Putri Floura          : ”Mari kita cari danau atau sungai, sumber air bersih untuk kita”
Putri Floura dan Putri Mourine menemukan danau bersih lalu mereka mendekat untuk minum dan membasuh wajah mereka. Tanpa sengaja kalung Putri Floura terjatuh ke dalam danau yang jernih namun tidak dangkal.
 Putri Floura         : “Mourine bagaimana ini? Kalung dari ibu terjatuh ke dasar danau?”
Putri Mourine       : “Maafkan aku Putri, aku tidak bisa mengambilnya. Aku pun tidak bisa berenang”
Tiba – tiba ada seekor kodok yang ikut berbicara, dan memotong pembicaraan merek. Dia adalah kodok jelmaan pangeran Naveen
Pangeran               “ Aku bisa mengambilkan kalungmu putri, tapi dengan 1 syarat “
Floura &Mourine  : “ siapa yang bicara itu?” (terkejut dan heran)
Pangeran               :” Hellooo…..disini kale…”
Putri Floura          :”Kodok? Kamukah yang berbicara?”
Putri Maurine       :”kodok ko bisa ngomong? Pake bahasa manusia juga?”
Pangeran               :”oiah, aku juga baru sadar bahasa dan perkataanku bisa kalian mengerti, padahal orang tuaku sendiri tidak memahaminya” (pasang muka bingung)
Putri Floura          :” Ya sudahlah, bagaimana dengan tawaranmu tadi? Kau bisa mengambilkan kalungku? Lalu apa syaratnya?”
Pangeran               :” Aku tidak meminta macam – macam, cukup ajak aku kemanapun kamu pergi, dan jadikan aku sebagai suamimu. Hanya itu syaratnya?”
Putri Floura          :“HAH? Suami? Kau tidak salah bicara?
Putri Maurine       :” kodok tak tau diri! Kamu itu hanya seekor kodok jelek, dank au tau kita ini putri!” (kesal)
Pangeran               :”Iya kalian putri, Putri yang di buang, beda tipis sama putri yang di barter”
Putri Maurine       :” Putri yang ditukar itu judul sinetron yang bener, bukan barter”
Pangeran               :” ah…. Apa bedanya? Ya sudahlah jika kalian tidak mau menerima syarat dariku, aku akan pergi saja”
Putri floura          :” baiklah .. baiklah!aku terima syaratmu”
Putri Maurine       :” tapi putri, liat dia Cuma kodok jelek tak tau diri, aku juga jijik melihatnya!” (berbisik ke Putri Floura)
Putri Flaura          :” aku juga tau, aku hanya ingin membodohinya, lagian dia ini hanya kodok, sedang kita manusia, kita bisa lari meninggalkannya”
Putri Maurine       :” baiklah, aku mengerti” (nyengir jahat)
Putri Floura          :”baiklah kodok, cepat ambilkan kalungku, benda itu pemberian ibu yang sangat berharga untukku. Setelah kalun gku kembali aku akan menikah denganmu!”
Pangeran               :” baiklah ku pegang janjimu, sekarang juga akan ku ambilkan kalungmu!”
Setlah kodok berhasil mngambil kalung Putri Floura yang terjatuh di dasar danau, lalu mengambilkannya ke sang putri, kodok itu pun  ingin menagih janji sang putri. Namun apa yang terjadi, Putri Floura lari dengan kencang bersama sahabatnya Putri Maurice. Mereka meninggalkan kodok yang malang dipinggir danau sendirian.
Sementara itu di Istana Beautyland Raja Charlie dan Ratu Charlotte sangat khawatir dengan nasib putri bungsu dan sahabatnya.
(Adegan 10)
Ratu Charlotte  terus menangis dan hanya bisa mengadu kepada suaminya Raja Charline
Putri Jasmine       :” Ayah, Ibu maafkan kami” (acting nangis)
Ratu Charlotte     :” Ada apa anakku? Mengapa kau menangis?”
Putri Roseline       :” Floura dan Maurine bu…….” (nangisnya perez juga)
Raja Charlie          :” ada apa dengan mereka?”
Putri Jasmine       :”mereka hilang di hutan!”
Ratu Charlotte     :” bagaimana bisa?” ( muka shock)
Putri Rosaline       :” mereka memaksa pergi terlalu jauh ke dalam hutan, kita sudah mengingatkan mereka untuk tidak kesana, tapi mereka tidak amu mendengar”
Putri Jasmine       :”mereka membangkang, keras kepala!”
Ratu Charlotte     :” apa benar yang kalian katakana itu?”
Jasmine & Roseline (menganggukan kepala)
Ratu Charlotte     :” bagaimana ini?” (Nengok ke Raja sambil nangis)
Raja Charlie          :” tanang sayang jangan panic, kita tau Putri bungsu kita adalah gadis cerdas, kita tunggu saja sampai besok, kalau dia belum juga kembali biar prajurit kita yang mencarinya” (mengusap punggung Ratu)
Ratu Charlotte     :” tapi aku khawatir”
Raja Charlie          :” tenang sayang tenang…..” (membelai rambut Ratu)
 (Adegan 11) Di hutan
Putri Floura          :” tunggu sebentar” (berhenti lari)
Putri Maurine       :” Ada apa lagi Putri?”
Putri Flaura          :”aku tidak tega dengan kodok itu, apa kita tidak kelewatan?”
Putri Maurine       :”kelewatan bagaimana?”
 Putri Flaura         :” Dia menolongku dengan mengambilkan kalung pemberian ibu yang jatuh di danau, harusnya kita berterima kasih, bukan malah pergi mengingkari janji, itu bukan sikap yang baik bagi seorang putri”
Putri Maurine       :” Tapi dia Cuma kodok, ingat apa yang dia inginkan? Menikahimu putri! Apa kau tak merasa jijik?”
Putri Flaura          :” aku memang jijik, tapi janji adalah hutang”
Putri Maurine       :”baiklah, kita kembali ke danau dan penuhi janji kita kepadanya”
Sementara di pinggir danau, kodok jelmaan pangeran Naveen sedang duduk, menangis haru dengan nasib yang sangat malang. Dia berdoa dan terus bertasbih, mengharap kesabaran diberikan untuknya, Dia tau ALLAH tidak tidur.
Putri Flaura          :” kodok, maafin aku yah, harusnya aku tidak berlari meninggalnkanmu”
Putri Maurine       :”aku juga minta maaf ya kodok”
Putri Flaura          :”aku berhutang kepadamu, mari kita menikah untuk membayarkan hutangku”
Pangeran               :” benarkah itu putri? Kau mau menikah denganku?”(muka senang)
Putri Flaura          :” tentu saja, karena aku telah berjanji kepadamu dan harus aku tepati”
Putri Maurine       :” ekhem….. maaf kodok, hanya saja kita ini seorang putri yang tersesat tidak mungkin kalian menika, sedang orang tua putri tidak mengetahuinya”
Pangeran               :” baiklah, akan aku antar kalian ke istana lalu aku dan putri menikah di sana”
Putri Flaura          :”setuju, lalu siapakan namamu kodok ?”
Pangeran               :”aku Naven, siapa nama calon istriku yang cantik ini?
Putri Flaura          :”aku Floura, rupanya kau pandai juga menggoda wanita” (ketawa kecil)
Putri Maurine       :” ekhem…ekhem… lebih baik kita pulang sekarang, sebelum malam tiba?”
Pangeran               :” baiklah, mari  ikut aku, kita keluar dari hutan ini” ( pergi bareng 2 putri)
Putri Flaura          :” udah jangan nangis lagi yah….”
Sesampainya di istana
Raja Charlie          :”itu putri kita< Floura dan sahabatnya Maurine”
Ratu Charlotte     “ benar itu mereka!” (pegang tanga  raja lalu tersenyum)
Jasmine & Rosaline :” mengapa mereka selamat “ ( berbisik)
Putri Flaura          :”Ayah, Ibu..” (memeluk Ratu)
Ratu Charlotte     :” anakku Floura… kemana saja kalian?” (meluk Floura dan Maurine)
Putri Maurine       :” maaf ratu, kita berdua ditinggalkan mereka!” (menunjuk kearah putri Jasmine dan Rosaline)
Ratu Charlotte     :” apa benar Jasmine, Rosaline?”
Jasmine & Rosaline :” maafkan kami bu… maafkan kami” (berlutut sambil nangis)
Raja Charlie          :” ya sudahlah, lebih baik kalian minta maaf kepada kepada Floura dan Maurine”
Ratu Charlotte     :” Bangunlah anakku, segera minta maaf ke adikmu!”
Putri Jasmine       :”maafkan kita berdua…”
Putri Rosaline       :” Kita iri kepadamu Floura, karena kau mendapat tahta kerajaan ini”
Putri Jasmine       :” maafkan aku juga Maurine telah membawamu ke masalah ini “
Putri Roseline       :” aku juga minta maaf, aku takut kamu membongkar semua rencana kita, makannya kita membuangmu juga.”
Raja Charlie          :” ngomong – ngomong apa yang kau bawa Floura?”
Ratu Charlotte     :” kodok itu mau kau apakan?”
Putri Maurine       :” biar aku yang menceritakannya di belakang, mari…” (pergi keluar mengajak yang lain”
Pangeran               :” putri, aku juga merindukan kerajaanku”
Putri Floura          :”kau punya istana?” (kaget)
Pangeran               :” aku akan menunjukan semuannya disana, lebih baik keluargamu ikut aku kesana, kita menikah di istanaku”
Putri Floura          :” baiklah bila itu maumu…” (senyum)
(adegan 12) Kerajaan Nepzka
Ratu Diana            :” 3 bulan anak kita menghilang tanpa kabar”
Raja Damian         :” mungkin dia bosan dengan kehidupan istana”
Ratu Diana            :” aku khawatir padanya……” (nangis)
Raja Damian         :” (ngusap punggung Ratu, belai rambutnya)
Beberapa saat kemudian
Pangeran               :” ayah, ibu…”
Raja Damian dan Ratu Diana :” putraku…” (peluk kodok)
Raja Damian         :” kalian ini siapa?”
Pangeran               :”akan aku ceritakan nanti, Dimana Randolf? Aku ingin dia bebas dari penjara!”
Raja Damian         :” apa aku becanda?”
Pangeran               :” aku serius!! Lihat putri cantik itu! Dia akan menikah denganku mala mini juga, semua ini berkat Randolf”
Putri Floura          :” aku Floura, ini ayah, ibu, sahabat dan kedua kakakku”
Raja Damian         :” aku Raja Damian dan ini istriku tercintaku Ratu Diana”
Rendolf                 :” apa pangeran sudah menemukan cintanya?”
Pangeran               :”itu calon istriku, terima kasih Rendolf!”
Akhirnya PutriFloura menikah dengan Pangeran Naveen, dan yang terjadi sangatlah mengejutkan
Putri Floura          :” (cium kodok)
“kok kodoknya tambah gede!” (selingan)
Pangeran               :” ini wujud asliku, setelah mendapat ciuman dari gadis yang mencintaiku dengan tulus”


3 komentar: