Pemain :
1. Pangeran Kodok (Pangeran Naveen)
2. Putri Floura
3. Raja Damian
4. Ratu Diana
5. Putri Jasmine
6. Putri Roseline
7. Putri Maurine
8. Raja Charlie
9. Ratu Charlotte
10. Randolf
Putri Cantik dan
Pangerang Kodok
(Ketika Kodok
Bertasbih)
Disbuah negeri yang jauh,
terdapat tempat dimana keindahan sangatlah terasa. Dongeng menjadi nyata…
Kehidupan Kerajaan Nepzka
sangatlah damai, sejahtera, dan berbahagia di bawah kepemimpinan Raja Damian.
Sang Raja memiliki pangeran kecil bernama Pangeran Naveen dari pernikahannya
dengan Ratu Diana. Meskipun Sang Raja sangatlah baik dan bijaksana, namun ada
saja yang membencinya.
Rondolf adalah pembantu
kepercayaan di istana, namun ia sangat membenci sang raja, ia terobsesi untuk
menyingkirkan sang saja dan menikahi Ratu Diana yang cantik jelita. Tetapi
sebelum rencana Randof terlaksana, Raja Damian pun menetahuinya lebih dalu dan
mengusir Randolf dari istana.
(Adegan
1)
Raja Damian :
“Aku tidak menyangka kau tega berkhianat kepada kerajaan ini. Kau ingin
menghancurkan keluargaku, hatimu sangat jahat Randolf! Pergi dari istanaku dan
enyahlah kau!!”
Randolf :
“Aku sangat membencimu! Aku tidak terima dengan perlakuanmu yang sangat
merendahkanku, tunggu pembalasanku Raja Sombong!” (pergi meninggalkan istana)
Ratu Diana :
“Suamiku, aku takut Randolf merencanakan kejahatan untuk menghancurkan keluarga
kita, atau bahkan kerajaan kita”
Raja Damian :
“Tenanglah sayang, kita akan baik-baik saja. Lebih baik kita fokus mengurus
rakyat dan yang terpenting pangeran kecil kita yang tampan ini” (membelai
rambut Diana)
(Adegan 2)
Sementara itu di hutan gelap
Orkands, Randolf merencanakan pembalasan dendamnya. Dia mempelajari buku mantra
sakti untuk membelaskan sakit hatinya kepada Raja Damian.
Randolf :
“Tunggu pembalasanku Raja sombong! Mungkin sekarang aku tak berdaya tapi dengan
buku mantra yang sakti ini, aku akan menghancurkan keluargamu. Hahaha…” (ketawa
jahat)
(Adegan 3 di Istana)
2 bulan telah berlalu, Randolf kembali
dating untuk membalaskan dendamnya kepada keluarga Raja damian.
Raja Damian :
“Randolf, bagaimana keadaanmu? Ada keperluan apa kau dating kemari?” (dengan
sopan bertanya kepda Randolf)
Ratu Diana :
“Suamiku, aku takut dia berniat jahat. Aku takut ia balas dendam kepada kita”
(berbisik kepada Raja Damian)
Raja Damian :
“Tenang sayang tenang, mungkin dia bermaksud baik” (menenangkan sang istri)
Randolf :
“Hahaha… sudahlah raja tak usah kau berbasa basi, aku hanya ingin memberikan
hadiah untuk putra kesayanganmu”
Raja Damian :
“Mau apa kamu dengan putraku?”
Randolf :
“Pangeran Naveen ku kutuk kau jadi seekor kodok!” Hahaha… (memantrai pangeran
kecil)
Raja Damian :
“Kurang ajar sekali kau Randolf! Penjaga, masukan dia ke penjara!!” (sangat
marah)
Randolf :
“Hahaha… dia hanya akan kembali normal setelah ada putrid yang mau menciumnya
dan mencintainya dengan tulus! Hahaha…”
(Adegan 4)
Pangeran kecil berubah
menjadi seekor kodok, Raja dan Ratu sangat sedih dan terpukul dengan kenyataan
ini.
Ratu Diana :
“Oh tuhan… lihatlah anak kita ini suamiku, yang dulu tampan kini berubah
menjadi kodok” (menangis haru)
Raja Damian :
“Keterlaluan sekali Randolf ini, dia tega menghancurkan keluarga bahagia kita.
Tenang istriku kita cari tabib atau tukang sihir yang sakti untuk menyembuhkan
anak kita”
20 tahun
berlalu, sang pangeran mulai beranjak dewasa, namun wujudnya belum juga
berubah. Sang pangeran duduk di pinggir kolam kerajaan. Pangeran Naveen
merantapi nasibnya, ingin dia bercerita kepada ayah dan ibunya namun apa daya
dia tak bisa berbicara. Orang tuanya pun tak mengerti apa yang dia katakana.
Akhirnya pangeran kabur dari istana, dia berkelana ke hutan. Dia bermaksud
menenangkan diri, dia pun ingin orang tuanya tidak terlalu memikirkannya.
(Adegan 5)
Sedangkan di kerajaan lain
yaitu Kerajaan Beautyland, para putrid sedang beramain-main. Raja Charlie dan
Ratu Charlotte hanya memperhatikan putrid-putrinya dari kejauhan.
(Play lagu)
Putri Floura : “Ayah, Ibu ikutlah bergabung dengan kami”
Ratu Charlotte : “Putri kita sudah besar-besar yah” (senyum ke Raja Charlie)
Raja Charlie : “Iya benar permaisuriku. Tak terasa mereka sudah sebesar
ini” (merangkul Ratu)
Ratu Charlotte : “Kita juga semakin tua, siapa yang kelak menggantikan kita
nanti untuk memimpin kerajaan?”
Raja Charlie : “Lihat Putri kita Floura, dia anak yang baik, jujur,
pemberani dan bijaksana. Walaupun dia anak bungsu tapi dia yang paling dewasa
pemikirannya dibandingkan kakaknya Jasmine dan Roseline”
Ratu Charlotte : “Benar juga Rajaku. Dia anak yang pantas memimpin kerajaan
ini” (senyum ke Raja)
(Adegan
6)
Putri Jamnime dan Putri
Roseline mendengar kabar bahwa Putri Floura telah ditunjuk untuk menjadi Ratu
Istana. Keduanya pun iri kepada Putri Foura.
Putri Roseline : “Aku tidak terima dengan keputusan ayah dan ibu yang memilih
Floura menjadi ratu”
Putri Jasmine : “Aku pun tidak setuju. Aku lebih memilih kau menjadi Ratu
atau aku pun bersedia menerima kedudukan itu karea aku anak sulung mereka”
Putri Roseline : “Betul sekali kakakku, bagaimana kalau kita singkirkan dia?”
Putri Jasmine : “Caranya bagaimana?”
Putri Roseline : “Ketik REG (spasi) KOFET (Kodok Ngefet)”
Putri Jasmine : “Bisakah kau serius?”
Putri Roseline : “Hehehe… kita buang saja dia ke hutan Orkands”
Putri Jasmine : “Hahaha.. baiklah kita laksanakan rencana kita besok”
(2 putri ketawa jahat)
(2 putri ketawa jahat)
(Adegan
7)
Kedua putri yang iri itu pun
siap melaksanakan rencana jahatnya.
Putri Roseline : “Ayo jalan-jalan, Floura ikutlah dengan kami bermain di
hutan”
Putri Jasmine : “Iya Floura, ini adalah musim semi dimana bunga-bunga indah
sedang bermekaran”
Putri Floura : “Tapi perasaanku sedang tidak enak. Lagi pula apa kakak
tidak takut tersesat?”
Putri Jasmine : “Tenang, aku sudah hafal jalannya”
Putri Mourine : “Alangkah baiknya aku ikut, untuk menjaga Putri Floura
sahabatku”
Putri Roseline : “Baguslah, itu ide hebat”
Para putri meninggalkan
kerajaan & berangkat ke hutan tanpa izin terlebih dahulu kepada ayah dan
ibu mereka.
(Adegan 8 di hutan)
Putri Jasmine : “Baiklah Floura, Mourine kalian tunggu disini, aku hendak
mengambil air di sungai, jangan kemana-mana sebelum aku kembali”
Putri Mourine : “Apa kau akan meninggalkan kami?”
Putri Roseline : “Jangan kawatir kita tak akan lama”
Putri Floura : “Baiklah, Jangan lama-lama kak”
“Sudahlah Mourine, lagi pula mereka hanya mengambil air”
“Sudahlah Mourine, lagi pula mereka hanya mengambil air”
Putri Mourine : “Ya sudah lekas kemabali!”
Putri
Jasmine dan Putri Roseline meninggalkan Putri Floura dan Putri Mourine di dalam
hutan. Mereka berharap Floura tak pernah kembali ke istana. Sementara di hutan
Mourine merasakan ada yang tidak beres dengan Putri Jasmine dan Putri Roseline.
(Adegan
9)
Putri Mourine : “Sudah hampir gelap tapi mereka belum juga kembali. Apa
mereka tersesat atau mereka sengaja meninggalkan kita?”
Putri Floura : “Aku juga berfikir demikian, tapi kita tidak boleh
berburuk sangka”
Putri Mourine : “Tapi aku mulai haus”
Putri Floura : ”Mari kita cari danau atau sungai, sumber air bersih
untuk kita”
Putri Floura dan Putri
Mourine menemukan danau bersih lalu mereka mendekat untuk minum dan membasuh
wajah mereka. Tanpa sengaja kalung Putri Floura terjatuh ke dalam danau yang
jernih namun tidak dangkal.
Putri
Floura : “Mourine bagaimana ini?
Kalung dari ibu terjatuh ke dasar danau?”
Putri Mourine : “Maafkan aku Putri, aku tidak bisa mengambilnya. Aku pun tidak
bisa berenang”
Tiba – tiba ada seekor kodok
yang ikut berbicara, dan memotong pembicaraan merek. Dia adalah kodok jelmaan
pangeran Naveen
Pangeran “
Aku bisa mengambilkan kalungmu putri, tapi dengan 1 syarat “
Floura &Mourine : “ siapa yang bicara itu?” (terkejut dan heran)
Pangeran :”
Hellooo…..disini kale…”
Putri Floura :”Kodok? Kamukah yang berbicara?”
Putri Maurine :”kodok ko bisa ngomong? Pake bahasa manusia juga?”
Pangeran :”oiah,
aku juga baru sadar bahasa dan perkataanku bisa kalian mengerti, padahal orang
tuaku sendiri tidak memahaminya” (pasang muka bingung)
Putri Floura :” Ya sudahlah, bagaimana dengan tawaranmu tadi? Kau bisa
mengambilkan kalungku? Lalu apa syaratnya?”
Pangeran :”
Aku tidak meminta macam – macam, cukup ajak aku kemanapun kamu pergi, dan
jadikan aku sebagai suamimu. Hanya itu syaratnya?”
Putri Floura :“HAH? Suami? Kau tidak salah bicara?
Putri Maurine :” kodok tak tau diri! Kamu itu hanya seekor kodok jelek, dank
au tau kita ini putri!” (kesal)
Pangeran :”Iya
kalian putri, Putri yang di buang, beda tipis sama putri yang di barter”
Putri Maurine :” Putri yang ditukar itu judul sinetron yang bener, bukan
barter”
Pangeran :”
ah…. Apa bedanya? Ya sudahlah jika kalian tidak mau menerima syarat dariku, aku
akan pergi saja”
Putri floura :” baiklah .. baiklah!aku terima syaratmu”
Putri Maurine :” tapi putri, liat dia Cuma kodok jelek tak tau diri, aku
juga jijik melihatnya!” (berbisik ke Putri Floura)
Putri Flaura :” aku juga tau, aku hanya ingin membodohinya, lagian dia
ini hanya kodok, sedang kita manusia, kita bisa lari meninggalkannya”
Putri Maurine :” baiklah, aku mengerti” (nyengir jahat)
Putri Floura :”baiklah kodok, cepat ambilkan kalungku, benda itu
pemberian ibu yang sangat berharga untukku. Setelah kalun gku kembali aku akan
menikah denganmu!”
Pangeran :”
baiklah ku pegang janjimu, sekarang juga akan ku ambilkan kalungmu!”
Setlah
kodok berhasil mngambil kalung Putri Floura yang terjatuh di dasar danau, lalu
mengambilkannya ke sang putri, kodok itu pun
ingin menagih janji sang putri. Namun apa yang terjadi, Putri Floura
lari dengan kencang bersama sahabatnya Putri Maurice. Mereka meninggalkan kodok
yang malang dipinggir danau sendirian.
Sementara
itu di Istana Beautyland Raja Charlie dan Ratu Charlotte sangat khawatir dengan
nasib putri bungsu dan sahabatnya.
(Adegan
10)
Ratu Charlotte terus menangis dan hanya bisa mengadu kepada
suaminya Raja Charline
Putri Jasmine :” Ayah, Ibu maafkan kami” (acting nangis)
Ratu Charlotte :” Ada apa anakku? Mengapa kau menangis?”
Putri Roseline :” Floura dan Maurine bu…….” (nangisnya perez juga)
Raja Charlie :” ada apa dengan mereka?”
Putri Jasmine :”mereka hilang di hutan!”
Ratu Charlotte :” bagaimana bisa?” ( muka shock)
Putri Rosaline :” mereka memaksa pergi terlalu jauh ke dalam hutan, kita
sudah mengingatkan mereka untuk tidak kesana, tapi mereka tidak amu mendengar”
Putri Jasmine :”mereka membangkang, keras kepala!”
Ratu Charlotte :” apa benar yang kalian katakana itu?”
Jasmine & Roseline (menganggukan
kepala)
Ratu Charlotte :” bagaimana ini?” (Nengok ke Raja sambil nangis)
Raja Charlie :” tanang sayang jangan panic, kita tau Putri bungsu kita
adalah gadis cerdas, kita tunggu saja sampai besok, kalau dia belum juga
kembali biar prajurit kita yang mencarinya” (mengusap punggung Ratu)
Ratu Charlotte :” tapi aku khawatir”
Raja Charlie :” tenang sayang tenang…..” (membelai rambut Ratu)
(Adegan 11) Di hutan
Putri Floura :” tunggu sebentar” (berhenti lari)
Putri Maurine :” Ada apa lagi Putri?”
Putri Flaura :”aku tidak tega dengan kodok itu, apa kita tidak
kelewatan?”
Putri Maurine :”kelewatan bagaimana?”
Putri Flaura :”
Dia menolongku dengan mengambilkan kalung pemberian ibu yang jatuh di danau,
harusnya kita berterima kasih, bukan malah pergi mengingkari janji, itu bukan
sikap yang baik bagi seorang putri”
Putri Maurine :” Tapi dia Cuma kodok, ingat apa yang dia inginkan?
Menikahimu putri! Apa kau tak merasa jijik?”
Putri Flaura :” aku memang jijik, tapi janji adalah hutang”
Putri Maurine :”baiklah, kita kembali ke danau dan penuhi janji kita
kepadanya”
Sementara
di pinggir danau, kodok jelmaan pangeran Naveen sedang duduk, menangis haru
dengan nasib yang sangat malang. Dia berdoa dan terus bertasbih, mengharap
kesabaran diberikan untuknya, Dia tau ALLAH tidak tidur.
Putri Flaura :” kodok, maafin aku yah, harusnya aku tidak berlari
meninggalnkanmu”
Putri Maurine :”aku juga minta maaf ya kodok”
Putri Flaura :”aku berhutang kepadamu, mari kita menikah untuk
membayarkan hutangku”
Pangeran :”
benarkah itu putri? Kau mau menikah denganku?”(muka senang)
Putri Flaura :” tentu saja, karena aku telah berjanji kepadamu dan harus
aku tepati”
Putri Maurine :” ekhem….. maaf kodok, hanya saja kita ini seorang putri yang
tersesat tidak mungkin kalian menika, sedang orang tua putri tidak mengetahuinya”
Pangeran :”
baiklah, akan aku antar kalian ke istana lalu aku dan putri menikah di sana”
Putri Flaura :”setuju, lalu siapakan namamu kodok ?”
Pangeran :”aku
Naven, siapa nama calon istriku yang cantik ini?
Putri Flaura :”aku Floura, rupanya kau pandai juga menggoda wanita”
(ketawa kecil)
Putri Maurine :” ekhem…ekhem… lebih baik kita pulang sekarang, sebelum malam
tiba?”
Pangeran :”
baiklah, mari ikut aku, kita keluar dari
hutan ini” ( pergi bareng 2 putri)
Putri Flaura :” udah jangan nangis lagi yah….”
Sesampainya di istana
Raja Charlie :”itu putri kita< Floura dan sahabatnya Maurine”
Ratu Charlotte “ benar itu mereka!” (pegang tanga raja lalu tersenyum)
Jasmine & Rosaline :” mengapa mereka
selamat “ ( berbisik)
Putri Flaura :”Ayah, Ibu..” (memeluk Ratu)
Ratu Charlotte :” anakku Floura… kemana saja kalian?” (meluk Floura dan
Maurine)
Putri Maurine :” maaf ratu, kita berdua ditinggalkan mereka!” (menunjuk
kearah putri Jasmine dan Rosaline)
Ratu Charlotte :” apa benar Jasmine, Rosaline?”
Jasmine & Rosaline :” maafkan kami bu…
maafkan kami” (berlutut sambil nangis)
Raja Charlie :” ya sudahlah, lebih baik kalian minta maaf kepada kepada
Floura dan Maurine”
Ratu Charlotte :” Bangunlah anakku, segera minta maaf ke adikmu!”
Putri Jasmine :”maafkan kita berdua…”
Putri Rosaline :” Kita iri kepadamu Floura, karena kau mendapat tahta
kerajaan ini”
Putri Jasmine :” maafkan aku juga Maurine telah membawamu ke masalah ini “
Putri Roseline :” aku juga minta maaf, aku takut kamu membongkar semua
rencana kita, makannya kita membuangmu juga.”
Raja Charlie :” ngomong – ngomong apa yang kau bawa Floura?”
Ratu Charlotte :” kodok itu mau kau apakan?”
Putri Maurine :” biar aku yang menceritakannya di belakang, mari…” (pergi
keluar mengajak yang lain”
Pangeran :”
putri, aku juga merindukan kerajaanku”
Putri Floura :”kau punya istana?” (kaget)
Pangeran :”
aku akan menunjukan semuannya disana, lebih baik keluargamu ikut aku kesana,
kita menikah di istanaku”
Putri Floura :” baiklah bila itu maumu…” (senyum)
(adegan
12) Kerajaan Nepzka
Ratu Diana :”
3 bulan anak kita menghilang tanpa kabar”
Raja Damian :”
mungkin dia bosan dengan kehidupan istana”
Ratu Diana :”
aku khawatir padanya……” (nangis)
Raja Damian :”
(ngusap punggung Ratu, belai rambutnya)
Beberapa saat kemudian
Pangeran :”
ayah, ibu…”
Raja Damian dan Ratu Diana :” putraku…”
(peluk kodok)
Raja Damian :”
kalian ini siapa?”
Pangeran :”akan
aku ceritakan nanti, Dimana Randolf? Aku ingin dia bebas dari penjara!”
Raja Damian :”
apa aku becanda?”
Pangeran :”
aku serius!! Lihat putri cantik itu! Dia akan menikah denganku mala mini juga,
semua ini berkat Randolf”
Putri Floura :” aku Floura, ini ayah, ibu, sahabat dan kedua kakakku”
Raja Damian :”
aku Raja Damian dan ini istriku tercintaku Ratu Diana”
Rendolf :”
apa pangeran sudah menemukan cintanya?”
Pangeran :”itu
calon istriku, terima kasih Rendolf!”
Akhirnya PutriFloura menikah
dengan Pangeran Naveen, dan yang terjadi sangatlah mengejutkan
Putri Floura :” (cium kodok)
“kok kodoknya tambah gede!” (selingan)
Pangeran :”
ini wujud asliku, setelah mendapat ciuman dari gadis yang mencintaiku dengan
tulus”
Keren
BalasHapusHalo su
BalasHapusKatakan petttaa
BalasHapus